Sementara seks bagi kesehatan mental baik untuk menurunkan stress, mengurangi cemas dan depresi.
Ia mengatakan dnegan manfaat ini orang yang tidak berhubungan intim tetap bisa mendapatkannya dengan masturbasi dan mengalami orgasme.
"Orgasme melepaskan endorfin yang membantu mengurangi stres, setidaknya untuk sementara, dan mengarah pada perasaan positif yang membuat kita lebih bahagia," kata Needle.
Bagi mereka yang selama beberapa bulan tidak berhubungan intim atau melakukan aktivitas seksual akan haus sentuhan.
Hal itu dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan kecemasan dan depresi.
"Ketika mereka yang ingin berhubungan seks mengalami kurangnya keintiman seksual, akan terjadi efek yang merusak kesehatan mental, emosional, dan fisik yang mengakibatkan berbagai gejala, perasaan terisolasi, rasa tidak aman, dan harga diri rendah." ungkap Dr Dulcinea Pitagora, psikoterapis dan terapis seks di NYC.
Lantas, berapa kalikah frekuensi ideal untuk berhubungan seksual?
Terkait hal itu, seksolog kondang dr Boyke Dian Nugraha, DSOG, MARS memberikan jawabannya.
Dilansirmelalui Kompas.com, dr Boyke berujar bahwa sebenarnya tak ada batasan baku berapa kali suami-istri harus berhubungan seksual.
Semua itu kembali pada keduanya, mengingathubungan intim amat bergantung pada mood atau suasana hati dan keinginan mereka.
"Sepanjang keduanya berhasrat, sanggup melakukannya, dan sama-sama menikmatinya, kenapa tidak?" ujardr Boyke.