Masker ini memiliki desain yang difokuskan agar pengguna dapat bernapas dengan maksimal dan membuatnya ideal jika digunakan selama beraktivitas atletik, selain itu juga masker ini bisa dicuci dengan mesin.
"Fitur penting dari masker apa pun adalah masker itu pas di wajah," kata Richard Watkins, MD, seorang dokter spesialis penyakit dalam di Northeast Ohio Medical University.
"Semakin rapat maskernya, maka akan semakin baik perlindungannya," lanjut dia.
Sayangnya, masker ini telah ludes terjual dimana-mana.
Namun, jika ingin membelinya masih bisa yakni lewat calo yang tentu harganya dua kali lipat lebih mahal dari harga eceran online (di Australia dan AS).
Sudah hal lumrah jika apapun yang berlogo swoosh Nike pasti akan laris manis di pasaran.
Diketahui, Nike telah menghapus halaman produknya untuk Venturer Performance di etalase toko online Australia dan AS.
Platform pengecer umum seperti StockX dan grup jual beli di Facebook Australia yang ternama, Underground Society, juga menghapus daftar masker yang sudah ludes itu.
Sementara itu dilansir dari TribunJateng.com, kali ini giliran sosok pemain voli asal Brasil yang membawa cerita unik tentang masker.
Jika biasanya sebelum bertanding para atlet akan mengenakan masker dan kemudian melepasnya saat pertandingan hendak dimulai, kisah ini berbeda.
Saat tim voli Brasil bertanding, beberapa pevolinya antara lain, Lucas Saatkamp dan Maurice Borges kekeuh ogah melepas maskernya.