Junji masih tinggal serumah dengan orangtuanya. Saat polisi datang, lemari esnya ditutup rapat dengan lakban. Hasil pemeriksaan tidak menunjukkan luka luar.
Namun, Junji tidak berada di rumah saat polisi tiba. Dia sudah kabur dengan sepeda pada 23 Juni malam, lalu naik kereta api menuju berbagai prefektur seperti Yamaguchi, Shizuoka, Akita, dan Yamagata.
Polisi akhirnya polisi menangkap Junji di tempat parkir hotel kota Kyoto pada 5 Juli. Setelah diinterogasi, Junji mengakui perbuatannya.
Diketahui juga bahwa Junji membunuh ayahnya, Hirokazu, setelah dimintai tolong untuk membantu ke kamar mandi.
Dalam kasus lain, misteri Pembunuhan 1 Keluarga diTokyo, sampai 20 tahun tak terpecahkan meski ada sidik jari.
Dilansir dari Tribun Batam,20 tahun berlalu, namun tragedipembunuhanyang menimpa satu keluarga diSetagaya Ward,Tokyo,Jepangbelum menemukan titik terang.
30 Desember 2000 silam,Mikio Miyazawa, istrinya Ysauko, putrinya Niina dan putranya Rei harus meregang nyawa secara misterius.
Tragedi ini terjadi di distrik Kamisoshigaya, Setagaya,Tokyosaat malam telah larut.
Kasus ini tak bisa dibilang buntu, sebab, selama 2 dekade penyelidikannya, ada banyak petunjuk yang sebenarnya ditemukan.
Di antara petunjuk yang ditemukan polisi di TKP adalah sidik jari dan noda darah.
Dikutip dari JapanTimes.com, pada saat melakukan penyelidikan polisi Tokyo yakin mereka akan dapat menangkap si pembunuh dengan cepat.