Pada 2014, PGW mulai agresif merealisasikan orientasi bisnisnya dengan mengembangkan Thamrin Nine. Megaproyek Thamrin Nine ini menempati area seluas 5,2 hektar.
Di dalamnya terdapat properti eksisting yang telah beroperasi, yakni UOB Plaza dengan berbagai fasilitas pelengkap, seperti ANZ Square Podium, Thamrin Nine Ballroom, dan EXIM Melati.
Mereka juga memiliki portofolio Gedung Cokro 88 dan Gedung Sungai Gerong.
Selain menggarapThamrin Nine, PGW juga merancang pengembangan properti komersial di BSD City, Cibinong, Lebak Bulus, MT Haryono, dan Uluwatu, Bali.
Di Cibinong, mereka telah menyiapkan lahan seluas 20 hektar yang sudah diakuisisi sejak 2012.
Di ibu kota Kabupaten Bogor itu, PGW akan membangun apartemen, perkantoran, hotel, ruko, dan pusat belanja.
Sementara di Uluwatu, lahan seluas 4 hektar akan mereka manfaatkan sebagai kawasan resor terpadu lengkap dengan apartemen dan hotel.
Sedangkan di BSD City telah dibangun hotel bintang 4 dan pusat perbelanjaan.
Dilansir dariTribunnews.com,President Director PT Putragaya WahanaAlvin Gozalimenjelaskan, pengembangan terbaruThamrin Nineini meliputi enam gedung pencakar langit, yakniAutograph Tower, dengan ketinggian 385 meter.
“Autograph Tower merupakan gedung tertinggi di Indonesia dan belahan bumi bagian selatan ini akan dilengkapi dengan perkantoran serta Menara Observasi dan Sky Garden yang dapat diakses publik, Hotel Bintang 6, dan Waldorf Astoria Hotel,” kaya Alvin saat press conference virtual, Rabu (23/12/2020).
Kedua, lanjutAlvin Gozali, Luminary Tower, gedung pencakar langit dengan ketinggian 300 meter ini terdiri dari perkantoran yang dilengkapi dengan Pan Pacific Hotel (Bintang-5), Park Royal Hotel (Bintang-4), dan Park Royal Serviced Suites.