GridPop.ID - Belakangan ini kondisi di Afghanistan mulai tak terkendali usai ekspansi besar-besaran yang dilakukan militan Taliban.
Apalagi setelah Presiden AS Joe Biden memutuskan untuk menarik pulang pasukan AS yang tersisa, 300.000 tentara Afghanistan dengan cepat jatuh 'sempoyongan.'
Tentara Afghanistan pun bak dipaksa menerima kenyataan pahit jika kegagalan mereka dipicu oleh korupsi yang merajalela dan kepemimpinan yang buruk.
Melansir dari Intisari Online, hal ini diketahui dari penuturan Kolonel Edris Ataaie.
“Saya tidak melihat strategi apa pun. Selama bertahun-tahun, pasukan kami telah disalahgunakan."
"Orang-orang yang ditunjuk sebagai pemimpin tidak cocok dan mereka memperlakukan para jenderal dan pasukan."
"Kualitas kami sangat buruk. Akibatnya, kami berada dalam situasi yang buruk sekarang, kacau," kata Ataaie.
Tentara Afghanistan pun mengeluh karena tidak dibayar atau tidak menerima makanan dan amunisi.
Mereka sering ditinggalkan oleh komandan untuk melindungi pos pemeriksaan dan pangkalan yang terbuka.
Prajurit di garis depan diberi sedikit cuti sementara yang terluka diperlakukan dengan buruk.
Selama tiga bulan terakhir militan Taliban sendiri telah dengan cepat menakhlukkan dua ibu kota provinsi paling penting di negara itu, Kandahar dan Herat.