Sayangnya hubungan mereka ditentang oleh ayah Raja Don Pedro, yakni Raja Afonso IV yang dikenal sebagai seorang penguasa yang kuat.
Berulang kali Raja Afonso ingin mengakhiri hubungan putranya dengan Ines.
Mulai dari mengurung Ines di Biara, hingga ia nekat menyuruh tiga anak buahnya untuk membunuh Ines pada Januari 1335. Inez pun meninggal tapi tidak bagi Pedro.
Dua tahun kemudian, Rafonso meninggal dunia sehingga kedudukkannya diambil alih oleh Pedro.
Menjadi raja, Pedro pun mentitahkan untuk menangkap pembunuh Ines dan menghabisi mereka dengan cara yang keji, yakni mancabut jantung mereka dari depan dan belakang.
Di Portugal ada perayaan khusus bagi mereka yang menganggap keturunan dari pembunuh ketiga dengan yang merayakan pelariannya dengan piknik setiap bulan Juni.
Legenda yang beredar menyebutkan jika Pedro memerintahkan kuburan Ines digali dan mendadani jasad Ines bak seorang ratu. Bahkan jasad Ines pun dipakaikan mahkota.
Pedro bahkan memaksa para bangsawwan, pendeta dan para petani membungkuk di depan ratu yang sudah mati dan mencium tangannya.
Semuanya itu ia lakukan demi cinta.
GridPop.ID (*)