"Sekali lagi ini masa-masa darurat. Tidak seperti biasanya," terangnya.
Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Solo Ahyani mengatakan, potongan insentif akan disesuaikan dengan beban kerja PNS.
Menurutnya sejak adanya pandemi Covid-19 banyak PNS di lingkungan Pemkot Solo yang bekerja dari rumah (WFH).
"Kita lihat sesuai dengan beban kerjanya," kata Ahyani.
Dilansir dari TribunJateng,Ketua DPRD Solo Budi Prasetyo mengatakan, dalam rapat badan anggaran (Banggar) DPRD Solo sudah disepakati bersama terkait pemotongan TPP PNS.
Hal ini dilakukan untuk menutup difisit anggaran sebesar Rp 92 miliar.
"Kemarin pada saat kita bahas dengan TAPD itu ada defisit sekitar Rp 92 miliar. Setelah kita bahas itu bisa kita zero kan. Jadi untuk menutup Rp 92 miliar itu salah satunya TPP itu," kata dia.
Selain TPP PNS, katanya kegiatan Pemkot Solo yang lainnya juga akan dipotong.
Misalnya kegiatan fisik ditunda, perjalanan dinas ditunda, makan minum, dan biaya yang lainnya.
"Ini memang untuk secara keseluruhan sampai dengan akhir tahun untuk pengurangan itu. Jadi ada penyesuaian total Rp19 miliar," kata Budi.