Kakek dan paman gadis itu tak mengizinkan ibunya pergi bersama mereka.
"Mereka tidak mengizinkan saya menemani mereka, jadi saya memberitahu kerabat saya yang pergi ke rumah sakit distrik untuk mencarinya, tetapi tidak dapat menemukannya."
Keesokan paginya, Shakuntala mendengar bahwa tubuh seorang gadis tergantung di jembatan atas sungai Gandak. Saat keluarga Shakunta pergi untuk mengeceknya, dan ternyata itu adalah jasad Neha.
Polisi telah menangani kematian Neha sebagai kasus pembunuhan dengan 10 orang tersangka, yaitu kakek-neneknya, paman, bibi, sepupu, dan pengemudi mobil Neha.
Ayah Neha, Amarnath Paswan, yang bekerja sebagai buruh harian di lokasi konstruksi di Ludhiana, sebuah kota di Punjab, telah kembali ke rumah untuk menangani kasus pembunuhan putrinya.
Amarnath dengan getir mengatakan bahwa dia telah bekerja keras untuk menyekolahkan anak-anaknya, termasuk Neha. Shakuntala mengatakan putri mereka Neha ingin menjadi polisi.
Di India sendiri masih ada beberapa daerah tertinggal yang masih memegang keperacayaan patriarki. Banyak kasus diskiriminasi gender yang terjadi di daerah-daerah tersebut.
Bahkan dilansir dari Tribunnews.com, hampir seperempat juta anak perempuan berusia di bawah lima tahun meninggal dunia.
Hal tersebut terjadi lantara sebagian warga di negara itu masih lebih menginginkan anak laki-laki.
"Diskriminasi berdasarkan gender terhadap anak perempuan tak hanya mencegah mereka untuk dilahirkan, tetapi juga menyebabkan kematian bagi mereka yang sudah dilahirkan," kata Christophe Guilmoto dari Universitas Descartes Paris, Perancis, Selasa (15/5/2018).
Riset yang dilakukan Guilmoto ini sudah dimuat di jurnal kesehatan The Lancet.