Sebagian besar merupakan "jam penerbangan" mereka yakni waktu antara lepas landas dan tiba di bandara tujuan.
Dan cara beberapa maskapai penerbangan menentukan jam penerbangan berpengaruh dengan bayaran pramugari.
Terlebih pramugari tidak selalu dibayar dengan tarif penuh per jam untuk semua waktu yang mereka habiskan untuk kegiatan terkait pekerjaan.
Seperti memeriksa peralatan darurat, membantu penumpang naik dan keluar dari pesawat dan membersihkan pesawat setelah penerbangan.
Ini menunjukan jika pekerjaan pramugari dimulai jauh sebelum penerbangan lepas landas, namun itu tidak berarti jika mereka selalu dibayar penuh.
Ada juga waktu yang dihabiskan di bandara sebelum atau setelah penerbangan.
"Kami memiliki banyak bandara transit, di mana kami hanya duduk di bandara selama menunggu waktu penerbangan berikutnya, kadang-kadang selama empat hingga lima jam dan itu tidak dibayar," kata Pramugari Delta Airlines.
Kontrak United Airlines dan Asosiasi Kru Penerbangan-CWA, serikat penerbangan-petugas mendefisiniskan jam terbang sebagai, 'Waktu dari saat sebuah pesawat bergerak meninggalkan bandara asal hingga tiba di bandara tujuan'.
Tidak berbeda, kontrak American Airlines dengan Association of Professional Flight Attendants, serikat pramugari lainnya memiliki definisi yang sama terkait jam terbang, yakni 'Periode waktu yang dimulai ketika sebuah pesawat pertama kali bergerak dari bandara asal hingga sampai di bandara tujuan.'
Salah satu pramugari Mesa Airlines menyatakan jika dirinya dibayar kurang dari setengah jam kerjanya.
"Dalam hari tertentu, saya bisa bekerja 14 jam dan hanya dibayar enam jam. Dan itu sangat umum," katanya.