Mengutip dari Intisari.ID,Kelompok studi melihat ke 27 studi yang diterbitkan sebelumnya tentang ‘long Covid’ untuk mencari tahu tentang gejala yang paling umum dan juga untuk mempelajari beberapa kemungkinan indikator risiko jangka panjang.
Gejala umum yang ditemukan oleh para peneliti termasuk: kelelahan, kesulitan bernapas, nyeri otot, nyeri sendi, sakit kepala, dan perubahan indera penciuman dan perasa.
Tidak hanya itu, pasien juga mengalami gangguan tidur dan masalah kognitif seperti ketidakmampuan untuk fokus, masalah dengan ingatan, dll.
Selain mempelajari gejalaumum ‘long Covid’, para peneliti juga menemukan faktor-faktor yang meningkatkan risiko risiko jangka panjang pada pasien.
Menurut para ilmuwan, ada prediktor tertentu yang dapat membantu mengevaluasi risiko Anda terkena ‘long Covid’.
Sementara, menurut penelitian, mereka yang mengalami infeksi Covid-19ringan tidak memicu terjadinya penyakit yang berkepanjangan
‘Long Covid’ dialami oleh pasien Covid-19yang dirawat di rumah sakit pada awal gejalaatau memerlukan dukungan oksigen.
Melansir indiatimes, satu penelitian juga menemukan bahwa orang yang mengalami lebih dari lima gejalaselama minggu pertamasakit, kemungkinan lebih besar mengalami komplikasi jangka panjang.
Faktor risiko yang diprediksi para peneliti mengalami ‘long Covid’ adalah usia yang lebih tua, wanita, dan memiliki kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya.
Mungkinkah vaksin Covid-19mengurangi kemungkinan ‘long Covid’?