Mereka muncul akibat dipicu infeksi dan vaksinasi, yang bertugas untuk melindungi sel yang biasanya menjadi target patogen agar tidak terinfeksi.
Ternyata, dalam penelitian ini, dari 233 orang yang dianalisis terdapat kalangan 'penanggap super' yang langka, dan diidentifikasi sebagai pengecualian.
Mereka adalah yang memiliki tingkat antibodi yang stabil dan kuat melawan semua varian Covid-19, tulis para ilmuwan.
Dikutip dariSciTechDaily, para ilmuwan mengatakan kelompok ini terbukti berguna untuk menyelidiki potensi plasma penyembuhan.
Sehingga dapat diartikan, penyembuhan yang lewat plasma darah dari yang sudah sembuh untuk didonorkan ke pasien kronis yang dianggap tidak efektif, bisa diselidiki lebih lanjut.
Selain itu, donor utama dapat dilihat dengan cermat dan antibodi kelompok 'penanggap super' ini dikloning untuk penggunaan terapeutik di masa depan.
Dalam laporannya, para ilmuwan menunjukkan bahwa antibodiyang berkembang selama gelombang pertama dari pagebluk,telah mengurangi efektivitas terhadap enam varian.
Saat ini belum ada satu pun terapi definitif yang benar-benar menyembuhkan pasien yang terinfeksi Covid-19.
Para peneliti dan tim medis melakukan berbagai pendekatan perawatan yang berbeda. Salah satu perawatannya adalah terapi plasma konvelesen.
Melansir Kompas.comPlasma konvalesen adalah plasma yang diambil dari pasien yang telah dinyatakan sembuh dari Covid-19. Plasma adalah bagian dari darah yang mengandung antibodi.