Ia menegaskan kita tidak bisa hanya melihat jumlah kasus yang dilaporkan tanpa melihat jumlah testing yang telah dilakukan.
"Dan yang terbaik adalah melihat positivity rate. Ini didapat dari (perhitungan) kasus dibagi jumlah testing," ungkapnya.
Untuk saat ini, kata Windhu, angka positivity rate di Indonesia selalu naik setiap harinya. Menurut data yang dimilikinya, angka positivity rate Indonesia pada Minggu 18 Juli 2021 adalah 30,55 persen. Artinya dari 100 orang yang dites, ada 30-31 orang yang positif Covid-19.
Kemudian pada hari Sabtu, 17 Juli 2021, angka positivity rate Indonesia 30,07 persen. Ini sudah menunjukkan kenaikan pada hari sebelumnya. Di hari Jumat, 16 Juli 2021, angka positivity rate Indonesia 29,71 persen.
"Jadi (angka positivity rate) dari 29,71 persen (pada Jumat), naik jadi 30,07 persen, dan terakhir hari Minggu 30,55 persen,"
"Nah jadi artinya masih terus meningkat (kasus harian). Jangan keliru kita," jelas Windhu.
Windhu juga mengatakan pihaknya melihat keanehan. Pasalnya, pekan lalu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa akan meningkatkan jumlah testing Covid-19 hingga 500.000 per hari.
"Tapi ini (testing) kenapa turun terus. Hari ini aja (Senin, 19 Juli 2021) jumlah testingnya hanya 127.461. Itu pun campuran antara PCR dan antigen. Kalau hanya antigennya itu sekitar 80 ribu sendiri (jumlah tesnya)," ungkap Windhu.
Jika dibandingkan dengan dua hari sebelumnya, Sabtu (17/7/2021), jumlah testing yang dilakukan adalah 185.321. Pada Minggu (18/7/2021), jumlah testing yang dilakukan Indonesia adalah 138.046 tes.
"Ini makanya jumlah kasus yang dilaporkan turun. Tapi kenyataannya, positivity rate naik terus," pungkasnya.
Kemudian, sebagai tambahan informasi, perpanjangan PPKM sedang menjadi isu yang sedang ramai diperbincangkan.