Namun di ibu kota, Niamey, tidak banyak tanda-tanda dampak Covid-19.
"Masa hidup virus SARS-CoV-2 di sini sangat pendek," kata Gado sambil berjalan melewati koridor sepi dari klinik 70 tempat tidur. Rumah sakit ini tidak lagi menerima pasien aktif sejak April.
Gado juga dipindahkan ke tim yang menangani epidemi malaria yang lebih mengkhawatirkan.
Pada akhir Mei, Nigermembuat langkah langka berani di tengah pandemi untuk meminjamkan 100.000 jatang dosis vaksin AstraZeneca ke Pantai Gading, dan negara Afrika Barat lainnya.
Meskipun memiliki populasi yang sama, Pantai Gading berukuran empat kali lebih kecil dan memiliki 10 kali lebih banyak kasus daripada Niger.
Sementara itu, di pusat pengujian utama di ibu kota, Niamey, hari-hari berlalu tanpa ada yang positif, 4 banguan isolasi besar yang didirikan di awal pandemi selalu dibiarkan kosong.
"Iklim (panas dan kering) sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup virus di dalam tubuh manusia," kata Dr. Gado.
"Itu adalah keberuntungan kami," tambahnya.
Studi menunjukkan bahwa sinar matahari dan suhu tinggi secara signifikan mengurangi risiko penularan virus melalui jalur permukaan dan udara.
Langkah-langkah pencegahan epidemi pemerintah Nigerjuga efektif.