Gerbang belakang juga ditutup, tetapi beberapa siswa yang perlu meninggalkan sekolah diizinkan pergi setelah jam 2 siang.
Sementara itu, siswa lainnya dikumpulkan di aula sekolah dan diberi pengarahan oleh staf sekolah.
Baru sekitar pukul 3 sore, siswa lainnya diperbolehkan meninggalkan kompleks sekolah. Beberapa orang tua sudah berada di sekolah menunggu untuk menjemput anak-anak mereka.
Otoritas Ilmu Kesehatan (HSA) tiba di tempat kejadian sekitar pukul 15.30 dengan tim ilmu forensik.
Seorang ibu, yang hanya ingin dikenal sebagai Chin, mengatakan menerima telepon dari putrinya, yang duduk di kelas 3 SMP, sekitar tengah hari.
Wanita berusia 40 tahun, yang tiba di sekolah pada pukul 4 sore, mengatakan putrinya menangis saat menelepon.
Ketika itu putrinya tampaknya masih belum paham tentang ancaman apa yang terjadi. Tapi kepada ibunya dia mengatakan harus dipindahkan ke ruang kelas lain, ke tempat yang aman dengan para guru di sekitarnya.
Ibunya kemudian diberitahu bahwa dia akan dibebaskan oleh sekolah sekitar pukul 4 sore. Tim ST melihat para siswa diantar keluar sekitar pukul 4 sore.
Tapi sekolah telah menyarankan orang tua, siswa, dan staf, untuk tidak berbicara kepada media.
Menteri Pendidikan Chan Chun Sing merilis pernyataan pada pukul 16.25, mengatakan kementeriannya bekerja sama dengan Kepolisian Singapura dalam penyelidikan.