Baginya, ini adalah kesempatan untuk melayani masyarakat sebagai seorang dokter.
"Saya memang tidak mengetahui segalanya dan tidak akan menyelesaikan masalah yang ada, tapi saya ingin jadi "tentara kecil" dalam perjuangan ini dan mengingatnya di tahun-tahun yang akan datang bahwa saya sudah berusaha memainkan peran saya dalam pandemi ini.
Itu saja motivasi saya," tuturnya.
Berawal dari Google translate
Banyak warganet penasaran tentang siapa yang membantu Younus mengunggah tweet dalam Bahasa Indonesia.
Rupanya, dokter mengawalinya dengan mesin penerjemah Google (Google translate) dan setelah itusempat ada orang yang menawarkan bantuan untuk menerjemahkan beberapa tweet menjadi Bahasa Indonesia.
Meski sempat menerima bantuan tersebut, ia memutuskan kembali lagi menggunakan Google translate.
"Sekarang saya kembali ke Google translate 100 persen," ucapnya. Younus menceritakan kerja kerasnya dalam menerjemahkan satu tweet.
Pertama kali, ia akan menerjemahkan kalimat dalam Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia, lalu kemudian menerjemahkannya balik ke Bahasa Inggris untuk memeriksa apakah ada kesalahan. Prosesnya cukup memakan waktu.
Untuk itu, ia hanya sanggup mengunggah beberapa tweet Bahasa Indonesia dalam sehari.