Keduanya akhirnya saling bertemu dan justru saling jatuh cinta sejak pertemuan itu, hingga setahun kemudian mereka menikah.
Pasangan ini menikah di balai kota Puy-Saint-Pierre, sebuah desa kecil berpenduduk 500 jiwa.
Puy-Saint-Pierre merupakan tempat yang indah di sebuah lembah yang dikelilingi oleh puncak-puncak yang tertutup salju.
Ketika Sandrine tiba di pesta pernikahan, ia tampak mengenakan gaun merah anggur, sangat elegan, mahal dan cerah sembari memegang buket mawar kuning dan merah.
Marcel, di sisi lain, tampak sangat terabaikan lantaran dia datang mengenakan jas tua dan dengan rambut acak-acakan.
Pasangan Marcel dan Sadrine saat menikah.
Namun setelah menikah, Sandrine terus tinggal di Paris, sementara Marcel masih tinggal di gubuknya di Pegunungan Alpen.
Pasangan yang baru menikah hampir tidak pernah bertemu. Aneh bukan?Namun, Sadrine memberikan penjelasan.
"Marcel adalah pria yang hidup di Abad Pertengahan, bahkan di era prasejarah," jelas Sadrine.
"Saya seorang Paris sejati. Saya masih tinggal di sini. Tetapi saya akan menemui suami saya sesering mungkin. Saya pergi ke sana untuk melihatnya dan juga untuk membuatnya tersenyum," tambahnya.