"Bisa jam 12 malam baru selesai masak telur," tutur Risma.
Rasa kesal Risma kian bertambah saat ia mendapati banyaknya pegawai Balai Disabilitas Wyata Guna Bandung yang masih berada di dalam kantor.
Bahkan mereka tak ikut membantu kegiatan yang tengah dilaksanakan di dapur umum.
Risma langsung mengumpulkan semua pegawai hingga mengancam mereka bakal dimutasi ke Papua jika masih tetap tak mau membantu.
"Rakyat lagi susah sekarang, tenaga-tenaga kesehatan semua susah, tapi semua teman-teman kayak priayi semua. Maunya duduk tempat dingin, enggak mau susah-susah.
Ayolah kita peduli, jangan jadi priyayi. Semuanya polisi ada di jalan, semua jaga. Teman-teman enak duduk di dalam. Di mana perasaan kalian?" ujar Risma.
"Saya tidak mau lihat seperti ini lagi. Kalau seperti ini lagi, saya pindahkan semua ke Papua.
Saya enggak bisa pecat orang kalau enggak ada salah, tapi saya bisa pindahkan ke Papua. Jadi tolong yang peka," ujar dia.
Dilansir dari Tribunnews.com, saking jengkelnya dengan fasilitas yang minim, Risma memutuskan untuk membeli sendiri peralatan dapur.
"Ini siapa yang mau mencari kompor? Kalau enggak ada biar saya yang carinya," jawab Risma pada petugas.