Credit Suisse juga membuat perhitungan yang digunakan untuk mengukur guncangan perekonomian terhadap Indonesia, seperti krisis keuangan global atau tren lain yang bisa mengguncang perekonomian dan sistem keuangan.
Terkait hal itu, ekonom senior Indef Faisal Basri menuturkan bahwa jumlah orang kaya dan orang super kaya tersebut adalah hal yang kontras.
Terlebih kini kondisi pandemi Covid-19 tengah membabi buta hingga kondisi perekonomian mengalami pasang surut dan nyaris resesi.
“Pandemi ini mengakibatkan perekonomian Indonesia merosot (kontraksi).
Namun, jumlah orang dewasa dengan kekayaan di atas US$ 1 juta juga naik tajam sebesar 61,7%,” ujar Faisal dalam Twitter pribadinya, @FaisalBasri.
Sementara itu dilansir dari Kompas.tv, di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang megakibatkan pajak tekor.
Maka dari itu, pemerintah memiliki usaha guna menggenjot penerimaan pajak dengan menyasar padaorang kaya diIndonesia untuk ditambah pajaknya.
Meski ini baru rencana, namun nantinya PPh orang pribadi yang memiliki kekayaan di atas Rp 5 miliar per tahun atau Rp 416 juta per bulan akan bertambah 35 persen.
GridPop.ID (*)