Terhitung sejak berkuasa pada 2011, berat badan Kim Jong Un telah mencapai 22 stones atau kurang lebih 139 kg.
Dilansir dari The Sun pada, Sabtu (10/7/2021), Kim memiliki kegemaran dengan keju Swiss, caviar, dan lobster.
Analisis menyatakan bahwa berkurangnya berat badan Kim Jong Un dimanfaatkan oleh media pemerintah untuk menciptakan propaganda di tengah krisis pangan.
Kepada AFP, pembelot yang kini menjadi peneliti, Ahn Chan-il berujar, Korea Utara ingin mencitrakan Kim sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyatnya.
"Pesan yang hendak disampaikan Pyongyang jelas. Kim Jong Un adalah pemimpin yang bekerja keras hingga berat badannya turun," kata dia.
Terkait kondisi Kim Jong Un, Korea Utara telah menyiapkan antisipasi jika terjadi kemungkinan buruk seperti yang dilansir dari Kompas.com.
Korea Utara telah membentuk sekretaris pertama yang merupakan posisi orang nomor dua di Partai Buruh Korea.
"Kepemimpinan Korea Utara mempersiapkan jika Kim tiba-tiba meninggal, atau dianggap tak mampu memerintah," kata laporan berita NK News sebagaimana dilansir Kompas Global.
NK News mengatakan bahwa pembentukan sekretaris pertama ini seolah menunjukkan bahwa kondisi Kim Jong Un tengah kurang sehat.