Kebenaran harus disembunyikan dari publik, karena langsung terhubung dengan Tsesarevich Alexei, pewaris tahta Rusia berusia 11 tahun.
Anak itu menderita hemofilia, para dokter yang mebantu keluarga kerajaan pun meminta bantuan Rasputin untuk menyembuhkannnya.
Rasputin tidak hanya tahu cara menghentikan pendarahan dan mengurangi rasa sakit tanpa obat, tetapi dia juga memiliki kekuatan untuk menghibur anak dan ibunya.
Dengan demikian, terlepas dari ketidakpuasan para menteri, Rasputin tetap dekat dengan kekuasaan.
Di antara mereka yang membenci Rasputin ialah Pangeran Felix Yusupov yang menjadi suami Putri Irina, keponakan dari Nicholas II.
Dia berkoordinasi dengan Grand Duke Dmitri Pavlovich, anggota lain keluarga kerajaan, dan politisi monarkis Vladimir Purishkevich untuk membunuh Rasputin.
Menjelang petang pada tanggal 30 Desember 1916, Felix bersama merekapergi ke istana.
Setelah tiba, Rasputin mendengar lagu “Yankee Doodle” yang dimainkan dari lantai atas dimana, seperti dijelaskan Felix, Putri Irina mengadakan pesta.
Kenyataannya, Irina berada di Krimea, dan suara-suara yang didengar oleh Rasputin adalah perbuatan para konspirator.
Rencananya, mereka akan membawa Rasputin ke ruang makan di ruang bawah tanah dan meracuninya dengan kue dan anggur, yang telah dicampur dengan sianida.