Follow Us

Jadi Pengemis dan Gelandangan Demi Sesuap Nasi, Komedian Senior Sempat Koma 12 Hari Sebelum Maut Menjemput

Edi Torgri - Jumat, 09 Juli 2021 | 06:08
 
Ilustrasi

Ilustrasi

Lebih lanjut, kata Daus, yang tak dapat dilupakan dari sosok Hendrik sahabatnya adalah, tak pernah mengeluh masalah hidup kepada teman sesama artis. Masalah itu selalu disembunyikan.

"Mau ada masalah rumah tangga atau masalah sakit, dia nggak pernah cerita. Dia selalu ceria," ujar Daus.

Sempat ngemis hingga debt collector

Sebelum terjun dalam dunia hiburan, Hendrik sempat memiliki ragam pekerjaan.

Namun, bisa dibilang pekerjaannya jauh dari kata layak.

Hendrik lahir dari keluarga keturunan Tionghoa, di Bekasi pada tahun 1979.

Terlihat sederhana, kalem, rendah hatisiapa sangka di awal kehidupan remajanya ia adalah remaja yang nakal sampai-sampai dia di-drop outoleh sekolahnya.

Setelah ia dikeluarkan dari sekolahnya Hendrik pun menjadi "gembel" di daerah kisaran Jakarta Timur.

Ia mengemis dan menjadi gelandangan untuk mendapatkan uang.

Uang tersebut ia gunakan untuk membeli lauk.

Selepas ia menjadi "gembel" mengemis dijalan, ia pun seperti menemukan pekerjaan yang sesuai dengan kepribadiannya saat itu, yakni slengean, urakan, dan (mungkin) gemar berkelahi.

Baca Juga: Belum Sempat Cicipi Malam Pertama, Pria Ini Talak Istrinya Satu Jam Usai Ijab Kabul hingga Buat Mertuanya Ngamuk Langsung Hajar Dirinya

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular