“Yang bisa saya lihat hanyalah lengan mereka bergerak di depan wajah saya. Kiri kanan, kiri dan kanan mengiris leher saya hingga dagingnya terbuka," tutur Alison Botha.
Namun ajaibnya, Alison Botha masih bisa bernapas.
“Saya sedar nyawa saya terlalu berharga.. Tuhan memberi kekuatan untuk saya terus hidup,” tuturnya lagi.
Para gerombolan preman itu pun meninggalkan Alison Botha dengan wajah puas karena merasa tidak ada yang bisa bertahan dalam kondisi itu.
Merasa ada kesempatan Alison Botha langsung mencari pertolongan.
Begitu dia mencoba berdiri, dia merasa kepalanya hampir jatuh. Saat ingin melangkah, Alison bisa merasakan sesuatu keluar dari perutnya.
Di tengah perjalanan hidupnya, wanita itu mendekati jalan menggunakan satu tangan untuk menahan ususnya agar tidak keluar dari perutnya, dan tangan lainnya untuk menahan kepalanya.
"Saat saya mencoba, penglihatan saya kabur dan saya jatuh berkali-kali tetapi bisa bangkit kembali sampai saya mencapai jalan," katanya.
Nasib berpihak pada wanita tersebut ketika seorang mahasiswa kedokteran hewan, Tian Eilerd melihat wanita tersebut tergeletak di tengah jalan.
Luka parah tersebut membuat para dokter di rumah sakit terkejut dengan kondisi wanita tersebut.
Alison akhirnya menjalani operasi dan berhasil bertahan hidup.