Hal ini terjadi lantaran kondisi saat ini dianggap tengah krisis hingga hilangnya kepercayaan warga negara terhadap pemimpinnya.
"Jadi mereka merasa kurang dan kurang karena kita dibutakan kondisi memang susah, rejekinya nggak ada apa yang bisa kita upayakan selain berdoa dan berusaha semaksimal mungkin,"kata Mbak You.
"Ada ketidakpuasan sebagai warga negara Indonesia. Pasti minta lebih, kurang, dan kurang. Bagaimana ke depannya Jokowi, akan ada goncangan karena ada yang tidak puas," pungkas Mbak You dalam penerawangannya soal politik kala itu.
Namun, belakangan Mbak You merevisi terawangannya dan menyebut pergantian presiden tidak terjadi di tahun 2021 melainkan 2024 mendatang.
(*)