Bahkan, Prof Amin menilai angka tersebut akan terus naik karena beberapa daerah masih mengolah datanya.
Iapun mengatakan, virus corona varian delta ini memiliki kecepatan penularan berkali-kali lipat dibanding varian sebelumnya.
"Varian delta ini memiliki kecepatan penularan 40-70 persen lebih tinggi dari alpha, sementara varian alpha itu 40-70 persen lebih tinggi dari virus corona biasa."
"Jadi memang dibanding dengan varian biasa itu jauh lebih cepat," ungkapnya.
Lantas, apakah gejala terinfeksi varian Delta sama dengan terinfeksi corona pada umumnya?
Melansir pemberitaanKompas.compada Kamis (22/6/2021), gejala terinfeksi varian Delta secara umum mirip dengan gejala virus corona yang selama ini kita ketahui.
Akan tetapi, varian Delta membuat gejala-gejala tersebut menjadi lebih parah dan lebih sulit ditangani oleh tim medis.
Profesor Kedokteran Darurat dan Kesehatan Internasional di John Hopkins University, Dr Bhakti Hansoti, mengatakan, ada beberapa gejala infeksi virus corona varian Delta, yaitu:
- Sakit perut- Hilangnya selera makan- Muntah- Mual- Nyeri sendi- Gangguan pendengaran
Sementara itu, Profesor Epidemiologi Genetika di King's College London, Tim Spector, mengatakan, gejala yang timbul akibat infeksi varian Delta seperti flu yang parah, yaitu: