Dalam penjelasannya tersebut Lea merasa peran Zahra ini adalahchallagebaginya karena untuk sinetron pertama yang diterimanya ia dapat memerankan sosok anak yang berusia 18 tahun.
Lea bercerita kepada Boy William bahwa dalam skenarionya sosok Zahra ini tidak menyukai Pak Tirta, tapi Zahra dipaksa menikah.
Dalam cerita tersebut karena sudah resmi menikah dengan Pak Tirta, Zahra harus melakukan kewajibannya sebagai istri.
"ceritanya si Zahra ini harus melakukan kewajibannya, tapi dia sebenarnya ngga mau, tapi itu kewajibannya kan, jadi dia kayak terpaksa gitu," kata Lea.
Untuk itulah adegan suami istri yang dilakukan Zahra dan Pak Tirta itu harus dilakukan di kamar.
Zahra mengaku takut karena seperti yang kita tahu, usianya belum genap 15 tahun dan belum ada pengalaman untuk menjadi sosok seorang istri.
Akhirnya banyak bermunculan kritik pedasyang diterima olehnya,karena memerankan sosok seorang istri yang menikah dengan pria dewasa.
Lea dicaci habis-habisan oleh publik karena telah menerima job tawaran untuk memerankan sosok istri ketiga ini.
Lea merasa sedih mendengar komentar-komentar buruk soal dirinya.
Ia memilih untuk tidak berkomentar terkait masalahnya tersebut, lantaran takut salah ngomong.