Di dalam surat tersebut pun tidak dijelaskan apakan transisi kepempimpinan tersebut akan berdampak terhadap posisi Zhang yang juga berperan sebagai chairman atau setingkat komisaris di perusahaan.
The New York Times pun memberitakan, pihak perwakilan ByteDance juga tidak segera memberi komentar terhadap pertanyaan yang mereka ajukan.
Zhang mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO di usianya yang ke 38 tahun.
Ia mendirikan perusahaan tersebut pada tahun 2012 lalu, dan kini telah bernilai sekitar 400 miliar dollar AS atau Rp 5.720 triliun (kurs Rp 14.300).
Zhang memimpin perusahaan induk TikTok tersebut dengan fokus melakukan ekspansi global.
Ia telah meruntuhkan berbagai hirarki internal dan berupaya untuk membangun tenaga kerja yang memiliki motivasi sehingga perusahaan bisa tetap tumbuh tanpa kehilangan kelincahan sebagai sebuah perusahaan rintisan.
CEO ByteDance, Zhang Yiming
"Kerap kali, ketika sebuah perusahaan telah bertumbuh dan ekspansi, banyak dari mereka yang terjebak dan tugas CEOnya menjadi sangat sentral, dengan emndengarkan presentasi, mengalihkan izin, dan membuat keputusan. Ini akan membuat perusahaan terlalu bergantung pada ide-ide yang sudah ada," ujar dia.
Di dalam surat tersebut, ia juga mengaku memiliki beberapa kekurangan yang seharusnya menjadi ketrampilan utama seorang manajer.
"Contohnya saja, saya tidak terlalu sosial, dan saya lebih suka kegiatan yang menyendiri seperti melakukan kegiatan online, membaca, mendengarkan lagu, serta melamunkan hal-hal yang mungkin akan terjadi," ujar dia.
Berdasarkan data Forbes, Zhang Yiming kini memiliki nilai kekayaan sekitar 36,8 miliar dollar AS atau Rp 526,24 triliun.