GridPop.ID - Pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2021 belum sebaik yang diharapkan.
Jokowi menyebut, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II ini masih minus 0,74 persen.
Ia pun menginstruksikan jajarannya mempercepat belanja anggaran.
Pasalnya, hingga akhir kuartal II tahun 2021, belanja pemerintah tercatat masih rendah, baik yang berkaitan dengan APBN, APBD, maupun anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
"Realisasi belanja pemerintah masih rendah. Sekitar kurang lebih 15 persen untuk APBN, dan 7 persen untuk APBD. Ini masih rendah," kata Jokowi saat membuka rapat koordinasi nasional pengawasan intern pemerintah di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (27/5/2021).
Selain belanja APBN dan APBN yang masih rendah, serapan belanja anggaran pemulihan ekonomi nasional juga rendah.
Padahal Rp 700 triliun sudah disiapkan untuk memulihkan ekonomi dari dampak pandemi.
Tak hanya Jokowi, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan juga mengakui lambatnya pertumbuhan ekonomi.
Sebelumnya, data pertumbuhan ekonomi kuartal I-2021 menunjukkan pertumbuhan negatif 0,74 persen yoy. Bila dibandingkan dengan kuartal IV-2020 yang sebesar minus 2,19 persen yoy, tentu capaian ini lebih baik.
”Namun, kita tadinya berharap bisa lebih bagus, tetapi belum sebaik yang kita harapkan,” ujarnya, Kamis (27/5/2021) dalam Indonesia Investment Forum dengan Uni Eropa dan Inggris, seperti yang dikutip dari Kompas.com.