Titik juga sempat mendapat perawatan dokter dan keadaannya berangsur membaik dan diperbolehkan pulang pada Minggu malam.
Atas kasus tersebut, Bandiman melapor ke kepolisian.
"Kami berharap kasus ini benar-benar sampai tuntas karena ini sudah merenggut nyawa anak saya. Jangan sampai ini terulang pada driver-driver yang lain," tutupnya.
Ahli forensik UGM, dr Lipur Riyantiningtyas BS SH SpF ikut memberikan tanggapannya.
“NFP kemungkinan besar memang meninggal dunia karena racun,” tegas dr Lipur Riyantiningtyas BS SH SpF kepada Tribun Jogja, Senin (26/4/2021).
Namun, ia mengaku sulit untuk mengetahui jenis racun apa yang terkandung di sate tersebut jika hanya membaca dari berita.
“Kami harus tahu terlebih dahulu gejalanya. Harus lengkap,” tambahnya.Gejala itu kemudian dihubungkan dengan hasil pemeriksaan di tubuh korban serta hasil uji sampel dari sisa makanan.
Ditanya apakah mungkin racun yang digunakan mirip dengan sianida, Lipur enggan berspekulasi.
Baca Juga: Disembelih, Babi Ngepet Berulah Lagi hingga Bikin Syok Warga, Kini Terbongkar Fakta Sebenarnya!
Ia mengatakan, peristiwa nahas yang menimpa NFP menjadi ranah kepolisian sehingga publik diimbau tidak berasumsi.
"Harus menunggu pernyataan resmi dari aparat. Soal kepastian racun yang ada di bumbu sate, sebaiknya tunggu hasil laboratorium,” ujarnya.