Dilansir dari Tribunnews.com, mereka langsung menggelar tahlilan usai mendengar kabar semua awak kapal KRI Nanggala 402 dinyatakanmeninggal dunia.
Tahlilan diselenggarakan di rumah orang tua Sertu Bambang Priyanto di Kampung Ngadirejo, Kroyo, Karangmalang, Sragen pada Minggu (25/5/2021).
Paman korban, Sutrisno mengatakan, tahlilan akan dilaksanakan selama tujuh hari ke depan.
Dia juga berharap agar jasad Sertu Bambang Priyanto bisa diangkat ke permukaan sehingga bisa dimakamkan secara layak.
"Saya ingin jasad Sertu Bambang bisa dimakamkan dengan layak. Tapi ya kami ikut saja karena TNI sekarang sedang berupaya evakuasi," katanya.
Pasalnya, Sertu Bambang Prianto merupakan sosok yang begitu disayang dan mencuri perhatian dalam keluarganya.
Menjadi tentara yang melindungi bangsa sudah menjadi cita-citanya sejak dahulu kala.
Pria asal Sragen ini pun tak pantang menyerah untuk jadi TNI meski harus menelan pahitnya kegagalansaat berusaha mendaftar.
"Dia tiga kali mendaftar jadi tentara. Pendaftaran yang pertama dan kedua dia enggak diterima.Baru di pendaftaran ketiga dia diterima jadi TNI AL,"ujar sang kakak, Sri Rahayu kepada Tribun Solo.
Bahkan ia sampai menolak tawaran kuliah dari ayahnya demi mengejar mimpinya menjadi pelindung negara.