Namun memasuki jenjang SMA, Maia mulai malu dengan teman-temannya sehingga ia meminta tukang becak langganannya untuk berhenti agak jauh dari gerbang sekolahnya.
Sementara itu dilansir dari Grid.ID, Maia pernah membela adik kelasnya yang pernah mengadu jika di bully oleh rekan sesamanya.
Jaman Maia sekolah, ia memang tak suka jika mendengar omongan kasar dari seseorang.
"Sorry zaman itu kan ngatain pelacur, lo**te, tu kan kasar.
Wah gue gak demen ni anak belagu kayak gini. Terus ada lagi yang lapor lagi," ujar Maia Estianty.
Lantaran jago beladiri Maia akhirnya dijadikan ketua geng oleh rekan-rekan wanitanya.
Ia yang tak terima dan mendapat aduan dari adik kelasnya tersebut langsung memberi pelajaran pada si pelaku hingga terjadilah aksi gebuk-gebukan yang sampai membawanya harus berurusan dengan kepala sekolah.
"Terus pas gue lagi meleng gitu, dia meletin ke arah gua ni perempuan menurut anak-anak ini kompor (adik kelas).
Gua gak terima maju dong gue seret langsung (pukulin)," pungkas Maia Estianty.