Saat memutuskan untuk sekolah pilot, ternyata Chef Juna juga sempat mengalami kesulitan.
Di Amerika, Chef Juna pun harus berjuang hidup banting tulang sendirian.
Pasalnya, sekolah pilot yang dijalaninya harus putus di tengah jalan karena kendala biaya.
“Di sana mohon maaf ya, kita tidak punya banyak waktu luang, menuntut untuk beneran sekolah," ujar Chef Juna seperti dikutip Kompas.com dari kanal YouTube Merry Riana.
"Anggap kita fast forward yang sekolah pilot itu, it doesn’t workout. Karena waktunya lebih dan dana abis. Mau nambah pakai uang sendiri atau bantuan orangtua tapi tahu ekonomi krisis,” kata Chef Juna lagi.
Akhirnya, Chef Juna bekerja di Amerika sebagai pekerja serabutan. Baik itu dibayar penuh atau setengah karena berstatus pekerja illegal.
Sampai suatu ketika, Juna ditawari kerja sebagai pelayan restoran selama dua pekan.
Saat itu, Juna bekerja dengan dedikasi tinggi dan melakukan yang terbaik di tempat kerjanya.
“I don’t have that time untuk bergaul, waktu luang lah. So i’m dedicated waktunya memang untuk kerja dan kerja restoran itu enam hari masuk dalam seminggu, dari sebelum buka sampai closing. Paling ada break dari jam 15.00 sampai 17.00 sore,” kata Chef Juna.
Oleh karenanya, kata Chef Juna, dia tak memiliki waktu untuk liburan apalagi bergaul dengan teman-teman di Amerika. “Satu hari libur seandainya ada hari libur, itu kita pakai untuk cuci baju, vacum apartemen. Syukur-syukur masih ada waktu sisa ke bioskop malam,” ujar Chef Juna.