Melansir dari Kompas.com, Epidemiolog dari Unair Windhu Purnomo menjelaskan, penyebab tingginya kasus Covid-19 yang dilaporkan saat ini dipengaruhi dari peristiwa yang terjadi seminggu sampai dua minggu sebelumnya.
"Tinggal kita telusuri ke belakang 7-14 hari yang lalu ada peristiwa apa, ya itulah yang kemungkinan besar sebagai kausa atau faktor pemicu. Sedang kepastian penyebabnya harus melalui hasil tracing," ujarnya.
Saat disinggung terkait libur Nataru, menurutnya bisa jadi menjadi salah satu penyebab lonjakan.
Sementara itu, epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman mengatakan penyebab lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia tersebut bukan hanya karena libur Nataru, melainan akumulasi dari peristiwa-peristiwa besar seperti Pilkada 2019, cuti bersama, dan hari libur lainnya.
Oleh karena itu, ia mengingatan akan adanya vaksin Covid-19 saat ini bukan berarti masyarakat sudah bisa leluasa untuk kembali beraktivitas seperti biasa.
Tak hanya kasus harian yang meningkat, jumlah korban meninggal pun juga mengalami kenaikan terutama di DKI Jakarta.
Jumlah korban meninggal dunia tiap harinya mengalami kenaikan yang lumayan.
Melansir dari Kompas.com, Sekertaris Komisi E DPRD DKI Jakarta Johnny Simanjuntak menilai, para tenaga medis yang kelelahan diduga menjadi salah satu penyebab meningkatnya angka kematian akibat Covid-19 di DKI Jakarta.
Sebab, pada saat yang sama angka penambahan kasus Covid-19 terus meningkat, sedangkan jumlah tenaga medis terbatas.