Pengoperasian “lampu ajaib” ini cukup mudah. Dalam satu packing, terdapat satu lampu, botol pencampur air garam dan air ukuran 125 cc.
"Hanya perlu air bersih dan garam. Garam apa saja, tak ada garam, air laut pun bisa. Makanya, lampu ini juga sangat cocok dipakai para nelayan." katanya.
Dalam setiap kemasan, terdapat petunjuk cara penggunaaan lampu air garam, sangat detail dan menggunakan bahasa Indonesia. Bahkan disertai gambar/ilustrasi.
Bayangkan, hanya dengan mencampur air bersih dan sesendok garam, lampu ini mampu menyala hingga 12 jam dalam kekuatan sinar LED 1,6 watt atau setara terangnya bohlam 25 watt.
Ketika ditanya bagaimana cara kerja lampu air garam tadi? Anda yang “orang kimia” akan mudah paham.
Anda yang belajar electricity tentu lebih cepat memahami. Ini adalah soal katoda dan anoda.
"Sebenarnya dari SMP kita sudah belajar tentang katoda dan anoda," ujar Sarwani.
Sarwani pun menjelaskan, bahwa elektroda yang menerima elektron dari sumber arus listrik luar disebut katoda.
Sedangkan elektroda yang mengalirkan elektron kembali ke sumber arus listrik luar disebut anoda.