Media sosial Twitter Indonesia sejak Rabu kemarin ramai mendiskusikan apakah artis dapat benar-benar mempengaruhi publik dalam hal keputusan kesehatan yang sepenting divaksinasi dan apakah pemerintah melihatnya jauh lebih mendesak daripada memvaksin para petugas kesehatan yang mempertaruhkan nyawa setiap harinya melawan pandemi Covid-19.
Banyak yang mengutarakan lewat Twitter mengapa mereka harus diwakili oleh Raffi Ahmad.
Salah satu user bernama Raya Fahreza Wiguna, mengkritik keengganan Raffi Ahmad untuk menggunakan masker.
"Jika popularitas Raffi Ahmad dilihat bisa mempengaruhi orang-orang, daripada divaksin mungkin pertama ia harus mempengaruhi orang lain dan para artis lain untuk gunakan masker dengan benar saat mereka muncul di TV."
Laura Navika Yamani, ahli epidemiolog di Universitas Airlangga, Surabaya, juga ragu dengan pengaruh Raffi atas vaksinasi.
Ia juga mengkritik Raffi dan artis lain yang sering sekali muncul di TV tidak menggunakan masker, hanya face shields saja.
"Hanya karena Raffi Ahmad telah divaksinasi bukan berarti semua warga Indonesia akan mengikuti langkahnya, mungkin hanya pengikutnya yang akan divaksinasi," ujarnya.
"Seharusnya ada pengawasan dan analisis lebih jauh bagaimana artis yang berpengaruh bisa menyebabkan warga bersedia divaksin, sehingga di masa depan kita bisa membuat keputusan apakah melibatkan para influencer, dan tak hanya publik figur, dalam program seperti ini.
GridPop.ID (*)
Artikel ini telah tayang di NOVA dengan judul "Vaksinasi Raffi Ahmad Sampai Disorot Media Asing, Rupanya Karena Ingin Mempelajari Strategi Vaksinasi Indonesia yang Dinilai Kurang Berhasil Ini"