"Setelah jatuh, saya langsung ditangkap ditangkap oleh JN (rekan AK) dan langsung menjepit kepala saya. Terus langsung diikuti oleh 5 temannya termasuk AK dan langsung memukuli kepala dan wajah saya hingga berdarah," ujarnya.
Pengeroyokan itu baru terhenti setelah aparat kepolisian dari Pos di Pasar 16 Ilir datang ke lokasi kejadian.
Melihat polisi datang dari kejauhan, AK dan 5 rekannya langsung pergi dan meninggalkan Ridho dalam keadaan kepala yang sudah bersimbah darah.
"Setelah itu saya disarankan untuk langsung visum ke rumah sakit dan selanjutnya buat laporan ke kantor polisi," ujarnya.
GridPop.ID (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul, Kronologi 6 Preman Bawah Jembatan Ampera Pukuli Tukang Bakso, Kabur Saat Lihat Polisi