Dengan kondisi cemas, Irfan berusaha mencari tahu keberadaan dan kondisi Isti kepada keluarganya. Tak lama kemudian, dia mendapatkan kabar bahwa adik perempuannya itu merupakan salah satu penumpang pesawat tersebut.
"Sekitar jam lima lewat, saya dapat kabar dari kakak saya bahwa adik ada di dalam situ, sudah enggak ada. Saya tanya, enggak ada gimana, katanya, ya itu ada di dalam Sriwijaya yang jatuh. Dia tahu dari suaminya (Isti)," ungkapnya.
Saat ini, kata Irfan, pihak keluarga hanya pasrah sambil terus mencari informasi dan menunggu kabar lebih lanjut mengenai keberadaan Isti.
Irfan menyebutkan, seluruh keluarga telah mengetahui kejadian itu dan mengikhlaskan kepergian adik perempuannya. Keluarga juga berharap agar seluruh jenazah para korban dapat segera ditemukan dan teridenfikasi.
"Sampai saat ini aja belum ditemukan, padshal ini sudah berapa jam kan. Maka kami berusaha ikhlas, berharap semua yang terkait diketemukan jasadnya, kami berdoa seperti itu," pungkasnya.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Sabtu kemarin sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.
Pesawat mengangkut 62 orang, yang terdiri dari 6 kru, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.
Tim SAR Gabungan dari Detasemen Jalamangkara (Denjaka) TNI AL menemukan serpihan pesawat Sriwijaya Air di antara pulau Laki dan Pulau Lacang Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (10/01/2021) pagi.