GridPop.ID - Sedih sudah pasti dirasakan Darwati (58), seorang nenek asal Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Bagaimana tidak, ia menjadi salah satu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang datanya ikut terpangkas.
Darwati pun mengeluhkan kebijakan Kementerian Sosial yang memangkas KPM BNPT ini.
Bagaimana tidak, dengan kondisi kehidupannya yang sekarang ia sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah.
Namun ia tidak tahu harus mengadu ke siapa. Ia bahkan baru tahu kalau namanya dicoret dari daftar KPM BPNT tahun 2021 saat hendak mengambil jatah beras di salah satu e-warung.
Darwati mengaku bantuan sembako yang diterimanya selama ini sangat dibutuhkan, apalagi beberapa bulan terakhir kondisi suaminya yang sudah beranjak tua juga sakit-sakitan dan tidak bisa mencari kangkung lagi.
Andalkan hidup cari kangkung
Untuk menopang kebutuhan sehari-hari, Darwati yang tinggal berdua di rumah bersama suaminya terkadang harus bekerja sebagai buruh tani atau kerja serabutan lainnya.
Nenek Darwati (58), salah seorang KPM BPNT di Kabupaten Tuban yang namanya dicoret dari daftar KPM BPNT tahun 2021 saat mengadukan permasalahannya kepada tenaga pendamping bantuan sosial pangan. Jumat (8/1/2021).
"Suami kerjanya mencari kangkung di sawah, tapi sekarang dia sakit, makanya kalau saya tidak dapat bantuan beras bagaimana mas," kata Darwati sembari menangis tersedu saat menemui tenaga pendamping bantuan sosial pangan, Jum'at (8/1/2021).