Menjawab hal tersebut, Yuliandre Darwis menjelaskan, surat tersebut bukan bermaksud untuk melarang sebuah penggunaan kata tertentu.
"Jadi, sebenarnya itu tidak ada kata-kata detail. Tapi kira-kira publik merasa agak sedikit terganggu, kita kasih tahu.
Artinya, bukan 'ini enggak boleh'. Mungkin itu kata kok agak kasar di daerah ini ya, kayak gitu mas Ari," ujar Yuliandre Darwis.
"Itulah mengapa surat dikasih ke dirimu. Kasih tahu saja tanda sayang publik kepada seorang Ari Lasso," kata Yuliandre menambahkan.
Yuliandre Darwis menuturkan, KPI juga memperhatikan penggunaan bahasa untuk menghargai keberagaman di Indonesia.
"Kadang-kadang bagi kita adat ini baik, atau agama ini baik, tapi bagi orang 'kok ini ada yang menyinggung' itu rasa sayang, enggak (dapat) sanksi kan," ujarnya.
Oleh karenanya, Yuliandre Darwis menegaskan kembali KPI bukan melarang penggunaan kata tertentu dalam suatu acara.
"Publik kan ngerasa kok KPI kerjaanya ngelarang saja, padahal enggak.
Ini kita menghargai 273 juta rakyat yang bermacam-macam keberagaman," jelas Yuliandre Darwis.