Follow Us

Warganya Rela Makan Kacang Liar Beracun Demi Bertahan Hidup dari Kelaparan, Peneliti Ungkap Kondisi Pertanian Timor Leste yang Memprihatinkan

None - Senin, 07 Desember 2020 | 10:00
 
Warga Timor Leste
Reuters via Tribun Jateng
Reuters via Tribun Jateng

Warga Timor Leste

Rantai kepulauan yang luas di mana Timor Leste merupakan bagiannya biasanya lebih terpukul daripada wilayah lain.

"Keseluruhan sistem pertanian di sini adalah Anda menunggu (tanah) mengering, Anda membakarnya, dan Anda menanamnya ke dalam tanah, "kata Rob Williams, seorang peneliti di Seeds of Life, sebuah organisasi penelitian di bawah Kementerian Timor-Leste untuk Pertanian dan Perikanan.

Jika cuaca berubah, sistemnya rusak, yang berarti orang bisa kelaparan, atau harus mencari makanan liar.

Bersama rekan-rekannya di Seeds of Life, Williams menulis makalah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Food Security pada Desember 2014.

Baca Juga: Aurel Hermansyah Minta Saran Pilih Tempat Honeymoon, Ashanty Malah Kekeuh Mau Ikut: Kalau Ada yang Mau Ditanya-tanya

Berdasarkan berbagai studi Seeds of Life yang dilakukan di seluruh wilayah sejak pertengahan 2000-an, artikel tersebut meneliti prevalensi mencari makan untuk makanan liar di Timor-Leste.

Tetapi mencari makan bukan hanya tindakan darurat bagi orang-orang pedesaan Timor itu adalah cara biasa untuk menambah makanan yang sedikit.

"Sekitar 80 hingga 90 persen rumah tangga pedesaan akan bergantung pada makanan dari semak, seperti yang kami katakan di Australia," kata Williams.

Berbeda dengan Australia, di mana orang dapat mencari makanan liar sebagai suplemen baru, banyak orang di Timor Leste tidak punya pilihan selain mencari makan.

Baca Juga: Kerap Ditodong Kapan Nikah, Naysilla Mirdad Hebohkan Warganet dengan Potretnya dalam Balutan Gaun Pengantin, Sudah Nikah?

"Ini mekanisme bertahan hidup," kata Williams.

Timor-Leste termasuk di antara negara-negara dengan peringkat terendah dalam Indeks Kelaparan Global 2014, sebuah survei standar gizi di 76 negara yang diterbitkan oleh Institut Penelitian Kebijakan Pangan Internasional (IFPRI).

Source : Intisari Online

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular