Oksana Poludentseva (kiri) dan suaminya, Stepan Dolgikh. Poludentseva dilaporkan tewas pada hari pernikahannya karena dihajar oleh sang suami sebagai akibat dari cemburu.
Ketika Poludentseva dilaporkan mulai menunjukkan tanda-tanda tidak bernapas, Dolgikh segera membawanya dan melemparkannya ke jurang.
Tamu yang lain terlalu takut untuk mencegah perkelahian mereka. Karena itu, mereka melapor ke polisi yang bergerak meringkus pelaku.
Petrushin berujar, Dolgikh yang ditahan mengakui pembunuhan yang dia lakukan, di mana dia berada dalam penjagaan Garda Nasional Rusia.
Pria itu dilaporkan bakal berada dalam penahanan selama dua bulan, dengan penyelidikan pembunuhan tersebut masih dilangsungkan.
"Dia menyiksanya dalam waktu lama di depan para saksi, di mana dia juga memukul organ vitalnya. Di bagian tubuh atas dan kepala," jelas Petrushin.
Penyidik menerangkan, Dolgikh diyakini berada dalam pengaruh alkohol ketika dia cemburu pada salah satu tamu, dan menganggap istrinya berperilaku tak pantas.
Dolgikh disebut sebelumnya dipenjara atas tuduhan pembunuhan dan perampokan. Namun Poludentseva yakin dia bisa memperbaikinya.
"Mendiang tahu catatan kriminalnya. Tapi, dia tidak tahu bahwa orang mabuk dan marah, pria seperti ini bisa melakukan kejahatan serius," papar Petrushin.