Follow Us

Wawancarai Kursi Kosong, Najwa Shihab Terancam Dipolisikan Relawan Jokowi Bersatu: Dia Sudah Mendiskreditkan Presiden

Sintia N - Rabu, 07 Oktober 2020 | 07:00
 
Najwa Shihab mewawancarai kursi kosong
Youtube/Najwa Shihab

Najwa Shihab mewawancarai kursi kosong

"Pelaporan akan kami lakukan, karena secara tidak langsunt Najwa Shihab sudah mendiskreditkan Presiden Jokowi melalui pembantunya Menteri Kesehatan Terawan," kata Silvia, Senin (5/10/2020).

Selain itu kata Silvia, Najwa Shihab membuat narasi parodi di acara itu.

"Dan acara itu ditonton 269 Juta rakyat Indonesia. Tentunya ini kurang baik bagi generasi dan masyarakat kita," kata Silvia.

Sebagai Ketua Relawan Jokowi Bersatu, kata Silvia, sudah sewajarnya pihaknya menjaga Presiden Jokowi bagi pihak-pihak yang akan mendiskreditkannya.

Baca Juga: Pasang Badan Bela Istri Ardi Bakrie yang Dikatai Pura-pura Bodoh, Kakak Ipar Nia Ramadhani Beri Balasan Menohok: Semua Orang Punya Kelebihan dan Kekurangan

"Karenanya pelaporan akan kami lakukan ke Polda Metro Jaya, Selasa besok," ujarnya.

"Juga alat bukti apa yang kami bawa, besok saja semuanya kami jelaskan," tambahnya.

Disisi lain pada Selasa (6/10/2020), Ketua Komisi Penegakan dan Pegaduan Etika Pers Dewan Pers, Arif Zulkifli mengaku belum menerima laporan mengenai pelaporan terhadap jurnalis sekaligus presenter Najwa Shihab oleh Ketua Umum Relawan Jokowi Bersatu.

"Sejauh ini saya belum dapat laporan tentang pelaporan itu," kata Arifdikutip dari Kompas.com, Selasa (6/10/2020).

Baca Juga: Anaknya Sudah Jadi Sorotan Sejak Lahir, Nagita Slavina Menangis Ceritakan Tumbuh Kembang Rafathar yang Jadi Pemalu: Takut Dia Ngerasa Minder!

Arif menuturkan, apabila pihak Relawan Jokowi Bersatu berencana melaporkan hal tersebut, maka Dewan Pers akan menerimanya.

Setelah itu, Dewan Pers akan memeriksa apakah kasus tersebut memenuhi syarat untuk dimediasi sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.

Source : Kompas.com Wartakotalive.com

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular