Bukan hanya wanita seperti ibu rumah tangga dari Klaten tadi, melainkan juga para artis, penyanyi, pedagang, olahragawan, seniman, pegawai sampai preman dari berbagai daerah.
Hal itu terbukti dari buku tamu yang selalu disimpannya.
Di tangan kakek yang tak pernah menentukan tarif pasang ini susuk memang tak terbatas untuk menambah daya pikat wajah, melainkan meluas sampai pada jenis susuk kekebalan atau kekuatan, pengasihan, dan penglaris.
Puluhan tahun berpraktik, dukun "sakti" yang akunya pernah bertapa di Gunung Cereme ini sudah tak bisa menghitung berapa banyak orang yang telah ia pasangi susuk.
Dari ratusan atau mungkin ribuan pelanggannya dapat dia bagi beberapa kelompok.
Kelompok artis dan WTS biasanya minta susuk daya pikat, kelompok pegawai minta susuk pengasihan agar dikasihi atasan dan cepat naik pangkat atau mendapat kedudukan.
Sementara kelompok preman, copet dan sejenisnya, minta susuk kekebalan ataukatosan.Kelompok olahragawan minta susuk kekuatan.
Sedangkan kelompok pedagang, "Biasanya mohon susuk penglarisan," jelas mbah dukun sambil menyebut nama seorang pedagang ayam goreng cukup terkenal di Yogyakarta.
Tempat pemasangan logam mulia itu pun beragam, tergantung profesi pemasang.
Pada penyanyi misalnya, susuk dipasang di tenggorokan agar suaranya nyaring.