Ia diperingatkan bahwa dia bisa dipenjara hingga tujuh tahun jika ia dan Brenda terus melanjutkan hubungan.
Karena suami pertama Brenda, Richard, telah meninggal dan Irene sudah menikah lagi, mereka mengira bahwa mereka akan bisa menikah begitu saja.
Sebaliknya, mereka harus puas dengan Brenda yang mengubah nama belakangnya menjadi nama belakang Clive dengan polling akta.
Tapi ini tidak cukup.
Clive mulai berkampanye agar undang-undang berusia 500 tahun itu diubah.
"Saya pikir kami harus benar-benar menikah karena kami telah melalui segalanya bersama," jelasnya.
"Kami dihentikan secara tidak adil. Saya rasa itu tidak benar, jadi saya ingin mengubahnya."
Barulah 10 tahun kemudian, Pengadilan Eropa menyebut bahwa larangan menikah mertua adalah pelanggaran hak asasi manusia.
"Saya ingat saat kami mendengar berita di TV, pada September 2005," kata Clive.
"Saya langsung berlutut dan melamar Brenda. Saya meneteskan air mata."