GridPop.ID- Konflik kepentingan di Laut China Selatan kembali memanas.
Kali ini ada satu negara kepulauan di Samudra Pasifik yang ingin ikut mengamankan kepentingan di wilayah tersebut.
Adalah Palau, negara kepulauan yang luasnya saja hanya 459 kilometer persegi.
Baru-baru ini pemerintah Palau menyatakan, mereka meminta AS untuk membangun pangkalan militer di tempat mereka.
Hal ini sebagai upaya menghadang pengaruh China di Pasifik.
Pernyataan itu disampaikan setelah Menteri Pertahanan Mark Esper mengunjungi daerah itu pekan lalu, seraya menuding Beijing melakukan "destabilisasi Pasifik".
Presiden Palau Tommy Remengesau berujar, dia mengatakan kepada Esper bahwa Washington dipersilakan membangun pangkalan militer di sana.
"Permintaan kami kepada AS sederhana. Bangunlah pangkalan gabungan kemudian datang dan gunakanlah secara teratur," ujar dia dalam surat yang diungkapkan pekan ini.
Dalam surat yang ditujukan langsung kepada Palau, Remengesau menekankan bahwa pulau seluas 1.500 km di selatan Filipina itu terbuka bagi AS.
Artinya seperti dilansir AFP Jumat (4/9/2020), Pentagon dipersilakan menggunakan pelabuhan, pangkalan udara, hingga darat negara berpopulasi 22.000 tersebut.