Namun, kenyataan pahit telah menanti Park dan sang ibu usai lolos dari Korea Utara.
Sebab, sesampainya di China ia justru 'dijual' ke pedagang manusia seharga 260 dolar (sekitar Rp 3,8 juta) oleh seorang ia sebut sebagai penculik.
Dia dan ibunya juga diperkosa oleh orang yang menculiknya itu.
Park mengatakan bahwa di China ada sebuah geng yang biasa menjual para pembelot Korut yang kabur ke Tiongkok.
Menurutnya, hal itu berhubungan dengan kurangnya wanita sebagai akibat kebijakan satu anak di Negeri Tirai Bambu.
Beberapa wanita bekerja sebagai pelacur sehingga mereka dapat menghasilkan uang untuk dikirim pulang, katanya.
Sementara rumah pelacuran di Shanghai dan Beijing diduga sengaja menahan para pekerjanya.
Setelah hampir dua tahun terbelenggu bersama penculiknya, Park dan ibunya mempertaruhkan nyawa untuk melarikan diri ke Mongolia.
Keduanya kabur dengan menyeberangi Gurun Gobi yang membeku.
Park kemudian pindah ke Seoul, Korea Selatan sebelum akhirnya pindah lagi ke New York dan Chicago, Amerika Serikat.