Follow Us

Dimaki Pasien Hingga Diusir dari Warung Makan, Begini Curhat Tenaga di Medis Wisma Atlet yang Nyaris Luput dari Pandangan Masyarakat: Mana Ada Cari Untung di Sana?

None - Rabu, 12 Agustus 2020 | 12:00
 
Ilustrasi-Tenaga Medis
Kompas.com

Ilustrasi-Tenaga Medis

Baca Juga: Kerap Dibuat Makan Hati dengan Kelakuan Wijin, Gisella Anastasia Kuliti Tabiat sang Kekasih hingga Singgung Nama Agnez Mo, Ada Apa?"Pas ibunya (penjaga warung) melihat baju temen saya, dia bilang, ‘Maaf sudah habis makanannya, sudah mau tutup’," katanya.Belum lagi mendengar komentar-komentar masyarakat yang tak berdasar. Seketika emosi D memuncak ketika ada yang bilang bahwa Covid-19 adalah konspirasi, ajang rumah sakit cari uang, Covid-19 tidak ada.

Tingkat kematian tenaga medis Indonesia akibat Covid-19 tertinggi di dunia.
Kompas.com
Kompas.com

Tingkat kematian tenaga medis Indonesia akibat Covid-19 tertinggi di dunia.

"Saya sendiri yang mengalami langsung. Mana ada cari untung di sana? Saya sendiri harus ngerasaain susahnya ngambil napas demi napas cuma untuk kalian, orang-orang yang saya enggak kenal. Jadi kesal aja," kata D.Ditambah lagi saat melihat warga yang tidak taat protokol kesehatan. Mall dibuka dan banyak kerumunan di rumah makan membuat hati D meringis.Seperti kecewa tetapi tak tahu harus bilang ke siapa. Seperti tidak menghargai tugas para tenaga medis yang berulang kali mengimbau agar tidak keluar rumah."Saya bingung. Jangan-jangan saya yang salah karena cuma saya yang takut untuk keluar rumah," ucap D.Harapan sederhanaKini D sudah pulang ke rumah, dia direncanakan akan kembali bertugas di Wisma Atlet pada September mendatang. Berjibaku dengan tebalnya APD dan ribuan watak pasien pun akan dihadapinya lagi.Saat ditanya, apa harapan seorang D di tengah situasi pandemik ini? Dia pun menjawab."Pengin banget semua (Covid-19) kelar. Pengin jalan-jalan, pengin liburan, kangen enggak sih bisa jalan-jalan kayak dulu?" ungkapnya.Mungkin D sudah merancang dengan matang ke mana saja dirinya akan pergi ketika pandemi Covid-19 ini berakhir.

Baca Juga: Bak Menyulut Api, Tanpa Tading Aling-aling Ayu Ting Ting Bongkar Awal Mula Saat Raffi Ahmad Merayu dan Dekati Dirinya: Sok-sokan Ngelak Lo!Benar-benar sebuah harapan yang sederhana. Membuktikan bahwa para perawat juga seorang manusia biasa, ingin liburan, ingin bersenang-senang dan lepas dari bayang-bayang Covid-19.Namun, perjuangan mereka menuju masa liburan indah masih panjang. Belum tahu pasti kapan pandemi akan berakhir.Selama waktu yang belum pasti itulah mereka akan terus bekerja dan bertaruh nyawa. Tidak banyak sebenarnya yang mereka minta. Mereka hanya berharap dihargai dan dapat dukungan masyarakat selama bertugas.Dua hal sederhana itu mungkin akan jadi pemicu semangat mereka bertugas. Dukungan itu dapat melupakan rasa lelah bahkan ketakutan mereka menjadi korban Covid-19 selanjutnya.GridPop.ID (*)Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Perawat di Wisma Atlet Kemayoran: Lelah, Makian, dan Harapan"

Source : Kompas.com

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular