Kesimpulan ini didapatkan Siti setelah mengamati 74 perempuan berusia 60-90 tahun yang tinggal di empat panti werda di Jakarta dan Bekasi.
Sebanyak 74 perempuan ini dibagi menjadi dua yakni kelompok kontrol dan kelompok studi.
Kelompok kontrol hanya mendapat kalsium 1000 mg/hari, sedang kelompok intervensi dipajankan dengan matahari selama 6 minggu.
Hasil yang diukur sebelum dan sesudah 6 minggu paparan sinar matahari adalah konsentrasi 25(OH)D, PTH, dan ion kalsium.
Ditemukan bahwa waktu paparan yang optimal adalah 1 jam sebelum dan sesudah tengah hari.
Prevalensi defisiensi vitamin D pada wanita usia lanjut adalah 35,1 persen.
Pada kelompok terpapar sinar, konsentrasi 25(OH)D meningkat lebih tinggi daripada yang tidak dipajan yakni 51,8 persen banding 12,5 persen.
Hasil tambahan adalah rerata asupan kalsium 248 mg/hari, dan rerata asupan vitamin D 28 IU/hari.
Bagi perempuan lanjut usia, vitamin D berperan penting untuk mencegah osteoporosis, osteomalasia, kelemahan otot, jatuh dan fraktur osteoporotik.