Follow Us

Sering Bikin Panik Belanda, Ini Sejarah Pasukan Harimau yang Misterius dan Disebut Lebih Mahir dari Kopassus

None - Sabtu, 11 Juli 2020 | 20:35
 
Ilustrasi Kopassus
(Tribun Jambi)
(Tribun Jambi)

Ilustrasi Kopassus

Salah satu personel yang terus bertempur secara gerilya adalah Maulwi Saelan, yang kelak menjadi pengawal pribadi Presiden Soekarno.

Baca Juga: NgakuKerabat Baim Wong, Pria Ini Kecewa Berat Pada sang YouTuber hingga Sindir Kebaikan Suami Paula Verhoeven: di Konten Kamu Baik Banget!

Maulwi yang pada puncak kariernya berpangkat kolonel juga menjabat sebagai Wakil Komandan Pasukan Pengawal Presiden, Cakrabirawa.

Setelah turun gunung dan kembali meneruskan perjuangan ke Makassar, Maulwi dan rekan-rekan seperjuangan kemudian mencari nama baru bagi pasukan gerilyanya yang juga merupakan pasukan khusus itu.

Karena pada masa penjajahan Jepang Maulwi dan rekannya suka menonton film yang ada harimaunya, pasukan gerilya Maulwi kemudian dinamai Pasukan Harimau Indonesia.

Laskar Harimau Indonesia ini memang terkenal militan karena terdiri dari para pejuang kelompok pelajar SMP Nasional yang umumnya mahir berbahasa Belanda.

Baca Juga: 7 Tahun Jungkir Balik Usaha Namun Belum Juga Dapat Momongan, Andrea Dian Akhirnya Mantap Tindakan Medis Ini Meski Baru Sembuh dari Covid-19

Mereka pernah menyerang dan menduduki Hotel Empres pada 29 Oktober 1945 dari tangan NICA serta berhasil membebaskan rekan yang semula ditahan oleh NICA.

Komandan Pasukan Harimau Indonesia adalah Muhammad Syah, Wakil Komandan Robert Wolter Mongisidi, dan Maulwi Saelan sendiri menjabat sebagai Kepala Staf.

Dalam strategi tempurnya Pasukan Harimau Indonesia memiliki taktik dan strategi tempur khusus.

Yakni menyerang dan merampas persenjataan pasukan Belanda dengan target individu atau kelompok kecil serdadu NICA, KNIL, polisi, kaki tangan Belanda, serta gudang amunisi.

Jika digambarkan sebagai pasukan jaman sekarang Pasukan Harimau Indonesia ini memang seperti pasukan khusus yang bertempur secara senyap, mahir melaksanakan sabotase sasaran vital musuh, menimbulkan ketakutan dan kepanikan terhadap kehidupan sehari-hari pasukan Belanda, menghadang distribusi logistik, dan lainnya.

Source : Intisari Online.com

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular