Follow Us

Diklaim Mampu Bunuh Virus Sampai 100 Persen, Kalung Antivirus Corona Produksi Kementerian Pertanian Ditertawakan dan Dicibir Habis-habisan: Ini Obat Apa Jimat?

None - Minggu, 05 Juli 2020 | 13:42
 
Prototipe antivirus corona eucalyptus (Dok. Humas Kementan)

Prototipe antivirus corona eucalyptus (Dok. Humas Kementan)

Balitbangtan melalui Balai Besar Penelitian Veteiner, Balai Tanaman Rempah dan Obat serta Balai Besar Pasca-Panen telah menguji beberapa tanaman herbal termasuk eucalyptus terhadap virus Gammacorona dan Beta coronavirus Clade 2a sebagai model dari virus corona.

Hasilnya, eucalyptus menunjukkan memiliki kemampuan antivirus 80-100 persen tergantung jenis virus, termasuk virus corona yang digunakan dalam pengujian, serta virus influenza H5N1.

Akan tetapi, pengujian belum menggunakan virus corona jenis baru penyebab Covid-19. “Belum digunakan virus Covid-19 yaitu SARS CoV-2 karena kami tidak punya virus tersebut,” ujar Fadjry saat dihubungi Kompas.com saat itu.

Baca Juga: Berbahaya! 5 Makanan Akan Merusak Tubuh Bila Dikonsumsi Tak Sesuai Waktu, Salah Satunya Apel

Meski demikian, kata Fadjry, zat aktif dalam eucalyptus yakni 1,8 cineol (eucalyptol) dalam beberapa studi pengujian terbukti dapat terikat ada Mpro virus corona jenis apapun.

Mpro sendiri berperan dalam replikasi virus, dan inilah yang ditarget supaya replikasi terhambat.

“Mpro ini memiliki spesifisitas substrat yang conserved di antara virus corona. Sehingga desain inhibitor spektrum luas yang menghambat semua main ptotease coronavirus layak digunakan untuk semua Coronavirus termasuk SARS-CoV-2 ini,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Penelitian Veteriner Kementan Indi Dharmayanti mengatakan, produk-produk eucalyptus dari Kementaan masih butuh prosedur sangat panjang untuk diklaim sebagai obat.

“Kalau kita mengklaim suatu obat tentu perlu prosedur sangat panjang ada uji preklinis yang harus dilalui ada uji klinis-klinis yang dilalui klinis 1, klinis 2 dan sebagainya sebelum dia bisa diklaim sebagai obat. Nah, ini kita masih uji invitro,” ujar dia seperti dikutip dari wawancara dengan Kompas TV, yang ditayangkan pada 21 Mei 2020.

Secara informal, kata Indi, Badan Litbang Pertanian meminta testimoni penggunaan produk kepada kolega yang mengalami Covid-19, bahkan mereka yang sudah memerlukan bantuan oksigen.

Hasilnya, dari testimoni itu, Indi mengatakan, ada yang mengaku merasa nyaman pada pernapasan dan saat ini telah sembuh.

“Masih informal, nanti pastinya perlu uji-uji lebih lanjut ke tahap meyakinkan bahwa ini bisa mengurangi paparan virus,” jelas dia.

Source : Kompas.com

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular