Jadi Tangan Kanan Keluarga Cendana di Masa Orde Baru Sampai Bersitegang dengan Jenderal Berpengaruh, Terungkap Sepak Terjang Rosano Barack Mertua Syahrini yang Mencengangkan: Semua Orang Lari Dari Soeharto, Tapi Saya Tidak!

Menjelang lahir dekade 1980-an anak-anak Presiden Soeharto mengembangkan kiprahnya di bidang bisnis.

Salah satunya adalah Bambang Trihatmodjo yang berencana menanamkan investasi di Bali.

Dalam kaitan ini muncul suara dan saran agar Sintong menemui Bambang Trihatmodjo ke Jakarta, karena putra ketiga Presiden Soeharto ini mempunyai masalah di Bali.

Namun, Sintong tidak mau pergi ke Jakarta sekadar bertemu anak Soeharto.

Baca Juga: Rela Bayar Rp 10 Juta Demi Rekonstruksi Selaput Dara, Wanita Muda Ini Syok Berat Usai Lakukan Operasi Keperawanan Saat Tahu Begini Hasilnya

Apabila Presiden/Panglima Tertinggi ABRI, Menteri Hankam, Panglima ABRI atau KSAD yang memerlukan Sintong pergi ke Jakarta, ia pasti akan berangkat langsung pada kesempatan pertama.

Namun, kalau yang memerlukan adalah putra Presiden Soeharto, ia tak mau datang karena tidak ada jalur komando.

Ia berpendirian kalau Bambang Trihatmojo ingin bertemu dengan Sintong, dialah yang harus datang ke Bali.

Akhirnya Bambang datang ke Bali dengan didampingi oleh Rosano Barack. Dalam pertemuan bertiga itu, Sintong mengatakan bahwa ia adalah jenderalnya Presiden Soeharto.

“Saya mengagumi Soeharto dan harus mendukung beliau sebagai presiden,” tegas Sintong.

Baca Juga: Tagihan Listriknya Melonjak hingga 100 Persen, Direktur PLN ini Blak-blakan Ungkap Rincian Kenaikan Penggunaan Tarif Listrik Rumahnya, Ternyata Justru Ini yang Terjadi

Namun, Sintong mengingatkan Bambang Trihatmodjo bahwa Soeharto tidak selamanya berada di atas.